Halaman

Minggu, 03 Desember 2017

Cerita kenangan yang kucapai kacau tapi ngangenin

Dengan langkah tertatih kuturuni anak anak tangga itu, satu demi satu, kulihat langit menebarkan gerimis, lagi kusingkapkan payung, ku berjalan menuju minimarket, tak ada hal lain, hanya ingin membeli lembaran kertas panas, sebut saja itu koyo, tubuh ini sudah pada batasnya, letih tak terelakan, tapi sembuh setelah mata ini tersihir.

Entah bisikan mana yang masuk ke telingaku, kulihat tulisan licik yang merayu melambai lambai memaksaku untuk mengambil troli, ku raih ini, ku gapai itu, picik sekali " buy one get one" aku menjaring hampir seluruh diskonan yang ada, setiba di cashier ku keluarkan plastik kotak tuk membayarnya, tik tik tik pin pun ku tekan, senyum lebar di wajahku berubah ketika ku buka pintu menuju rumah, "yah kan boros, apa pula beli barang2 ini.

Belum butuh dan boros" ku ingat tanggal masih ditengah, hendak terjun bak rollercoaster, tubuh ini kembali merasakan keram yang mencengkram, dengan tertatih, terbebani, menahan sakit lenganku juga, ku berjalan di tengah air yg hampir menggenang jalan, kusingkapkan lagi payungku, dalam kegelapan aku merasa curiga, kretak, kulihat ke belakang ada 2 orang pria yang juga berjalan searah, perasaan aneh apa ini.

Kunaikkan tasku dan menentengnya dengan susah, kuputuskan mendekapnya di depan, tapi kretak, dan lagi ku merasa makin curiga, kulihat di depan ada segerombolan remaja yang meneduh, kulihat tarapan itu, akhirnya kuputuskan untuk menggendong tasku dibelakang, aku memegang punggung tapi kenapa terasa basah dan lengket, tanpa berhenti ku segera bergegas, karena kulihat banyak sinar tajam yang sinis, klakson yang berteriak serak, sebal tak ada trotoar untuk kami, setibanya di rumah aku pun penasaran dengan tadi, nah benar saja, telur yang kubeli ternyata pecah. TAMAT

Fais

Tidak ada komentar:

Posting Komentar